Di
DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang
melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan
sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%). Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI,
tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi
rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang.
Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari
kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam
kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, Jalan Satrio,
dan Jalan Gatot Subroto.
Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni disaat jam pergi dan
pulang kantor.
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta,
pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola
oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala.
Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota,
antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung
Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemountuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemountuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai
pembangunan kereta bawah tanah (subway) pada 2 Mei 2013 yang dananya
diperoleh dari pinjaman lunak negara Jepang. Subway jalur Lebak Bulus hingga
Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15 km ditargetkan beroperasi pada 2017.
Jalur kereta monorel juga sedang dipersiapkan melayani jalur Semanggi - Roxy
yang dibiayai swasta dan jalur Kuningan - Cawang - Bekasi - Bandara Soekarno
Hatta yang dibiayai pemerintah pusat. Untuk lintasan kereta api, pemerintah
pusat sedang menyiapkandouble track pada jalur lintasan kereta api
Manggarai-Cikarang. Selain itu juga,
saat ini sedang dibangun jalur kereta api dari Manggarai menuju Bandara
Soekarno-Hatta di Cengkareng.
Transjakarta
Bus
Transjakarta (Busway).
Sejak tahun 2004,
Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menghadirkan layanan transportasi umum yang
dikenal dengan TransJakarta. Layanan ini menggunakan bus AC dan halte yang berada di
jalur khusus. Saat ini ada dua belas koridor Transjakarta yang telah
beroperasi, yaitu :
·
Koridor
1 Blok M - Stasiun Kota
·
Koridor
2 Pulogadung -
Harmoni
·
Koridor
3 Kalideres -
Harmoni
·
Koridor
4 Pulogadung - Dukuh Atas
·
Koridor
5 Kampung Melayu - Ancol
·
Koridor
6 Ragunan - Latuharhary - Dukuh Atas
·
Koridor
7 Kampung Rambutan - Kampung
Melayu
·
Koridor
8 Lebak Bulus -
Harmoni
·
Koridor
9 Pinang Ranti - Pluit
·
Koridor
10 Cililitan - Tanjung Priok
·
Koridor
11 Kampung Melayu - Pulo Gebang
·
Koridor
12 Pluit - Tanjung Priok
Kereta Listrik
Kereta
api Listrik (KRL) Jabotabek
Selain bus kota, angkutan kota, dan bus Transjakarta, sarana transportasi andalan masyarakat Jakarta adalah kereta rel listrik atau yang biasa dikenal dengan KRL Jabotabek. Kereta listrik ini beroperasi dari pagi hari hingga
malam hari, melayani masyrakat penglaju yang bertempat tinggal di seputaran
Jabodetabek. Ada beberapa jalur kereta rel listrik,
yakni
·
Jalur
Merah Jakarta Kota ( JAKK ) - Bogor ( BOO ), lewat Gambir (
GMR ),Manggarai (
MRI ), Pasar Minggu ( PSM ), dan Depok ( DP ).
·
Jalur
Jingga Bogor (
BOO ) - Jatinegara ( JNG ), lewat Pasar Senen (
PSE ).
·
Jalur
Biru Jakarta Kota ( JAKK ) - Bekasi ( BKS ),
lewat Gambir (
GMR ),Manggarai (
MRI ), dan Jatinegara ( JNG ).
·
Jalur
Hijau Tanah Abang ( THB ) - Maja ( MJ )
·
Jalur
Coklat Duri ( DU ) - Tangerang ( TNG ), lewat Rawa Buaya ( RWB ).
·
Jalur
Ungu Jakarta Kota ( JAKK ) - Pelabuhan Tanjung Priok ( TPK ).( Saat ini
hanya sampai Kampung bandan ( KPB ) saja )
Infrastruktur
Bandara Soekarno Hatta Terminal 3
Sebagai salah satu kota metropolitan dunia, Jakarta telah
memiliki infrastruktur penunjang berupa jalan, listrik, telekomunikasi, air
bersih, gas, serat optik, bandara, dan pelabuhan. Saat ini rasio jalan di
Jakarta mencapai 6,2% dari luas wilayahnya. Selain jalan protokol, jalan ekonomi, dan jalan
lingkungan, Jakarta juga didukung oleh jaringan Jalan Tol Lingkar Dalam, Jalan Tol Lingkar Luar, Jalan Tol Jagorawi,
dan Jalan Tol Ulujami-Serpong. Pemerintah juga berencana akan membangun Tol Lingkar
Luar tahap kedua yang mengelilingi kota Jakarta dari Bandara Soekarno
Hatta-Tangerang-Serpong-Cinere-Cimanggis-Cibitung-Tanjung Priok.
Untuk ke kota-kota lain di Pulau Jawa, Jakarta terhubung dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang bersambung dengan Jalan Tol Cipularang. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke Pulau Sumatera, tersedia ruas Jalan Tol Jakarta-Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni.
Untuk ke luar pulau dan luar negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priokdan dua bandar udara yaitu:
Untuk ke kota-kota lain di Pulau Jawa, Jakarta terhubung dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang bersambung dengan Jalan Tol Cipularang. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke Pulau Sumatera, tersedia ruas Jalan Tol Jakarta-Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni.
Untuk ke luar pulau dan luar negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priokdan dua bandar udara yaitu:
·
Bandara Internasional Soekarno Hatta,
Cengkareng Banten yang
berfungsi sebagai pintu masuk utama ke Indonesia.
Dari dan ke Bandara Soekarno Hatta, tersedia bus Damri yang
mengantarkan penumpang dari dan ke Gambir,Rawamangun, Blok M, Pasar Minggu, Kampung Rambutan, Bogor, dan Bekasi, dll
·
Bandara Halim Perdanakusuma yang
banyak berfungsi untuk melayani penerbangan kenegaraan serta penerbangan jarak
pendek.
Untuk
pengadaan air bersih, saat ini Jakarta dilayani oleh dua perusahaan asing,
yakni Thames Jaya (Inggris) untuk wilayah sebelah timur Sungai Ciliwung, dan PAM
Lyonnaise Jaya (Prancis) untuk wilayah sebelah
barat Sungai Ciliwung. Pada tahun 2010, kedua perusahaan ini hanya menyuplai
air bersih kepada 44% penduduk Jakarta.
No comments:
Post a Comment